Muhammad al-Fatih menerapkan Syariat

Muhammad al-Fatih (Muhammad II bin Murad) The Qonqueror.

Setelah lebih dari sebulan bertempur, menarik 17 kapal naik melewati bukit galata dalam semalam, menembakkan ratusan proyektil meriam yang terhebat pada masanya.

Muhammad al-Fatih dan pasukannya berhasil membuat lubang besar yang tak mungkin diperbaiki lagi pada tembok konstantinopel yang telah bertahan lebih dari 1000 tahun itu. Melihat keadaan ini Muhammad al-Fatih memerintahkan pasukannya beristirahat untuk bersiap pada finishing touch pembebasan konstantinopel di hari berikutnya.

Pada keesokkan harinya, tepatnya 29 mei 1453. Setelah sholat tahajjud. Muhammad al-Fatih maju kedepan pasukannya untuk berkhotbah :

"Jika penaklukkan ini berhasil, maka sabda Rasulullah SAW akan menjadi kenyataan dan salah satu dari kemukjizatannya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa  yang telah menjadi janji hadist ini, yang berupa kemulyaan dan penghargaan. Oleh karena itu, Sampaikan pada pasukan satu persatu, dalam kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemualiaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan SYARIAT selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar SYARIAT yang mulia ini, dan jangan sampai ada yang bermaksiat!. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta. dan orang-orang lemah tak berdaya yang ikut dalam pertempuran"

Setelah penaklukan ini berhasil, al-Fatih masuk kedalam kota seraya berkata "Alhamdulillah, semoga Allah merahmati para Syuhada', memberikan kemulyaan pada Mujahiddin, dan kebanggaan dan Syukur kepada rakyatku."
kemudian beliau menuju ke Hagia Sofia. Disana beliau mendapati ribuan orang (wanita dan anak-anak) menangis takut, mereka mengira bahwa mereka akan dibunuh oleh ummat muslim karena pada masa yang sama ribuan ummat muslim di al-Andalus (spanyol) dibunuh dan dimurtadkan dalam agenda reconquista/inkuisisi. "jangan takut aku tidak akan mengambil harta kalian, bagi yang ingin keluar dari kota, aku jamin nyawanya hingga di perbatasan" jawab al-Fatih.

pada waktu sholat ashar di hari yang sama Hagia Sofia telah digeser arah kiblatnya, ditutupi gambar di dalamnya dan siap dipergunakan untuk sholat. Hagia Sofia diubahnya menjadi Masjid.

namun sekarang, setelah runtuhnya Khilafah Ustmaniyyah pada 1924. Hagia Sofia tak lagi dipergunakan sebagai Masjid namun diubah menjadi Museum.

Hagia Sofia menunggu al-Fatih-al-Fatih selanjutnya yang menjadikan SYARIAT di depan matanya. Untuk membuat Hagia Sofia kembali menjadi sebuah Masjid. Meneggakkan kembali Khilafah sebagai Pelindung ditegakkannya Syariat.



#konstantinopel #istanbul #Turkey #khilafah #Islam #1453 #indonesia #islamrahmatanlilalamiin #masyarakatekonomisyariah #masyarakatantiriba #indonesiabersyariah #persatuanummatislam

Komentar

Postingan Populer